Inovasi Sambal Seruit Warnai Festival Krakatau 2025: Warisan Rasa Lampung untuk Dunia
07 July 2025 by Admin Panel
Bandar Lampung — Festival Krakatau 2025 kembali hadir meriah dengan menyajikan kekayaan budaya Lampung dalam berbagai bentuk. Tak hanya parade seni, musik, dan karnaval topeng, festival tahun ini juga menyoroti kekayaan rasa khas Bumi Ruwa Jurai melalui Lomba Kreasi Sambal Uleg Seruit, yang digelar pada Sabtu (5/7/2025) di Lapangan Korpri, Kantor Gubernur Lampung.
Lomba ini diinisiasi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari, sebagai bagian dari upaya melestarikan sekaligus mempromosikan kuliner tradisional Lampung ke pasar yang lebih luas. Sambal seruit, yang selama ini dikenal sebagai hidangan khas penuh makna, diangkat menjadi bintang dalam ajang kompetisi kreatif yang diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai latar belakang.
Melestarikan Rasa, Mendorong Kreasi
Dalam sambutannya, Purnama Wulan Sari mengatakan bahwa sambal seruit bukan sekadar sambal biasa, tetapi bagian dari identitas dan jati diri masyarakat Lampung. Hidangan ini kerap hadir dalam acara kebersamaan, disajikan dengan ikan bakar, tempoyak, dan lalapan, dan dimakan ramai-ramai sebagai simbol gotong royong dan keakraban.
“Sambal seruit adalah warisan budaya yang patut kita jaga. Namun di era sekarang, kita juga harus berani berinovasi supaya lebih menarik tanpa menghilangkan rasa aslinya. Lomba ini kami gelar untuk memberi ruang kepada masyarakat berkreasi dan memperkenalkan sambal seruit lebih luas lagi,” ujarnya di hadapan para peserta dan tamu undangan.
Peserta Antusias Tunjukkan Inovasi
Lebih dari 60 tim peserta ambil bagian dalam lomba ini, mulai dari pelaku UMKM kuliner, pelajar SMA/SMK, hingga komunitas masyarakat umum. Masing-masing menampilkan versi sambal seruit dengan kreativitas unik, baik dari segi rasa, bahan tambahan, maupun kemasan yang menarik.
Ada peserta yang memadukan sambal seruit dengan cita rasa modern seperti keju, bahkan beberapa membuat varian pedas-manis dengan bahan-bahan organik. Tak sedikit pula yang memperhatikan aspek pemasaran, dengan menghadirkan sambal seruit dalam kemasan praktis siap jual.
Para juri terlihat antusias mencicipi setiap kreasi yang disajikan, menilai dari aspek rasa, tampilan, kreativitas, dan potensi pasar. Suasana pun hangat dan penuh semangat kebersamaan, selaras dengan filosofi sambal seruit itu sendiri.
Festival Krakatau: Lebih dari Sekadar Hiburan
Festival Krakatau, atau K-Fest, yang digelar sejak 4 hingga 6 Juli 2025 ini memang menjadi ajang tahunan untuk merayakan kekayaan budaya Lampung. Selain lomba sambal seruit, acara ini juga dimeriahkan dengan pawai budaya, karnaval topeng khas Lampung, pentas musik, pameran UMKM, dan bazar kuliner lokal.
Tujuannya tak hanya sebagai hiburan bagi masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, memperkenalkan budaya Lampung ke tingkat nasional dan internasional, serta memberi peluang bagi para pelaku usaha lokal untuk berkembang.
Sambal Seruit: Dari Meja Makan ke Panggung Nasional
Melalui lomba ini, diharapkan sambal seruit bisa lebih dikenal, bukan hanya sebagai menu tradisional di meja makan keluarga Lampung, tetapi juga sebagai produk kuliner yang siap bersaing di pasar modern. Inovasi yang ditunjukkan para peserta menjadi bukti bahwa kekayaan rasa Lampung dapat dikemas lebih kreatif tanpa meninggalkan akarnya.
“Kita ingin sambal seruit menjadi bagian dari identitas Lampung yang bisa dinikmati oleh siapa saja, di mana saja. Dengan inovasi, nilai ekonominya juga bisa meningkat,” tutur Purnama Wulan Sari.
Festival Krakatau 2025 dengan rangkaian acaranya, termasuk lomba sambal seruit ini, sekali lagi menunjukkan bahwa budaya Lampung bukan hanya indah untuk disaksikan, tetapi juga lezat untuk dinikmati.