Sore hari. Kamu berdiri di pinggir pantai di atas pasir seputih kertas. Semilir angin selembut sutra mengelus wajah dan rambutmu. Tak ada yang kamu dengar selain deburan ombak yang beradu dengan daratan. Tak lama kemudian, seseorang memegang pundakmu dengan lembut. Saat kamu menatapnya kamu melihat kekasihmu berdiri di sampingmu dengan senyuman termanis yang pernah dia miliki. Separuh wajahnya cerah terkena sinar matahari sore dan rambutnya melambai lembut tertiup angin. Dia menggenggam tanganmu dan berkata,
"Aku mencintaimu!"
Itulah pengalaman yang bisa ditawarkan oleh pantai Labuhan Jukung. Jika Bali memiliki Kuta sebagai pantai andalan maka Lampung memiliki Labuhan Jukung yang hampir sama bagusnya dengan Kuta.
Tetapi, untuk bisa mencapai mini Kuta ini kamu harus siap fisik dan mental. Karena selain perjalanannya jauh yang memakan waktu selama 6-8 jam jika dari Bandar Lampung kamu juga harus melewati jalanan yang berliku-liku dengan jurang di bagian kanan dan kiri. Disarankan kamu untuk selalu berhati-hati dan berangkat dengan ditemani orang lain.
Pantai Labuhan Jukung berlokasi di Kampung Jawa, Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Di sini kamu akan disambut dengan pemandangan layaknya di Pantai Kuta. Pasir yang putih, air laut yang biru dan berombak besar, serta angin samudra Hindia yang tak pernah berhenti berhembus.
Tempat ini tak hanya dikunjungi oleh wisatawan lokal melainkan juga wisatawan asing dari berbagai negeri yang jauh. Mereka memanfaatkan ombak lautan lepas yang besar sebagai teman berselancar yang baik. Itulah kenapa kami menyebutnya sebagai Mini Kuta.
Pantai Labuhan Jukung buka setiap hari tanpa batasan waktu. Kamu tidak perlu membayar tiket masuk untuk datang ke tempat ini. Paling-paling kamu cuma perlu membayar Rp. 5000 sampai Rp. 10.000 untuk membayar parkir. Nah, karena tidak ada batasan waktu bagi jam buka kamu bisa datang kapan saja. Jika ingin pemandangan yang jauh lebih romantis seperti cerita di atas, datanglah saat senja.
Sekarang kamu ga perlu jauh-jauh ke Bali untuk menikmati pantai Kuta karena kita sudah punya Labuhan Jukung. Dia berhak masuk ke dalam list tempat impian yang ingin kamu kunjungi sebelum mati.
Dari sini kita tahu bahwa Lampung tak pernah gagal memanjakan mata kita.