Disparekraf Lampung Perkenalkan Konsep Baru Wisata Krakatau Lewat Fam Trip
08 September 2025 by Admin Panel
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung memperkenalkan konsep baru dalam pengelolaan wisata Krakatau. Perubahan ini ditandai dengan pelaksanaan familiarization trip (fam trip) ke Pulau Sebesi dan Gunung Anak Krakatau, Rabu–Kamis (3–4 September 2025).
Kepala Disparekraf Lampung, Bobby Irawan, menjelaskan bahwa melalui konsep ini, pemerintah daerah tidak lagi menjadi pelaksana utama kegiatan wisata Krakatau. Disparekraf akan berperan sebagai regulator, promotor, dan pengawas, sementara pengelolaan wisata dilakukan langsung oleh masyarakat dan pelaku usaha pariwisata lokal.
“Dengan model baru ini, wisata Krakatau diharapkan lebih profesional, efisien, dan berkelanjutan karena dikelola oleh komunitas lokal,” ujarnya.
Pengalaman Baru, Biaya Lebih Terjangkau
Jika sebelumnya wisata Krakatau identik dengan festival tahunan dan biaya besar karena menggunakan kapal feri, kini konsepnya lebih sederhana. Perjalanan dilakukan menggunakan kapal kecil milik masyarakat sehingga lebih hemat dan memberi pengalaman yang lebih dekat dengan alam dan kehidupan lokal.
Selain itu, wisatawan kini bisa memesan paket perjalanan kapan saja melalui operator lokal, tidak hanya saat festival. Paket ini juga dirancang lebih variatif, mulai dari kunjungan ke Anak Krakatau, snorkeling, hingga ekowisata berbasis konservasi.
Kolaborasi Promosi
Fam trip kali ini melibatkan media, influencer, mahasiswa, dan Duta Pariwisata Lampung. Kehadiran mereka diharapkan dapat membantu memperluas promosi wisata Krakatau melalui liputan dan konten kreatif.
“Kami ingin masyarakat luas tahu bahwa Krakatau bukan hanya destinasi saat festival, tetapi bisa dikunjungi sepanjang tahun dengan harga yang lebih terjangkau,” tambah Bobby.
Dukungan Ekonomi Lokal
Melalui konsep baru ini, Disparekraf menargetkan dampak positif langsung bagi masyarakat di sekitar kawasan Krakatau. Dengan tumbuhnya operator wisata lokal, keuntungan ekonomi tidak hanya terpusat pada event besar, melainkan berkelanjutan sepanjang tahun.
Jika mendapat sambutan baik dari wisatawan, pengelolaan wisata Krakatau akan berkembang mandiri, seperti yang sudah terbukti di Pulau Pahawang.
Konsep baru ini merupakan langkah nyata Disparekraf Lampung dalam menghadirkan pariwisata yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan. Wisata Krakatau kini hadir lebih dekat, lebih hemat, dan tetap memikat.