Tubaba Art Festival merupakan festival seni dan budaya tahunan yang diselenggarakan di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Festival ini dikenal sebagai ruang perayaan kreativitas dan kesadaran kolektif masyarakat, mengusung semangat kearifan lokal melalui falsafah “Nemen, Nedes, Nerimo” (kerja keras, tahan banting, dan ikhlas) serta prinsip “Setara, Sederhana, dan Lestari” .
Setiap tahunnya, Tubaba Art Festival menghadirkan beragam hiburan seni yang memukau seperti tari, musik, teater, seni rupa, kriya, sastra, film, bahkan art healing, yang melibatkan seniman lokal, nasional, hingga internasional. Lokasi utama festival ini biasanya dipusatkan di Amphitheatre Kota Budaya Uluan Nughik dan area publik Las Sengok , yang menjadi landmark budaya ikonik di Tubaba.
Festival ini bukan sekadar ajang pertunjukan, tetapi juga wadah kolaborasi dan edukasi lewat program-program menarik seperti pameran seni, lokakarya keramik dan kuliner, bazar UMKM, hingga residensi untuk seniman internasional. Keunikan Tubaba Art Festival juga terlihat dari tema kuratorial yang berbeda setiap tahunnya; pada tahun 2024, tema “Self and Space” dengan subtema “Festivity from the Kitchen” diangkat untuk menonjolkan pentingnya ruang kolaborasi antara seniman dan masyarakat — layaknya dapur yang menjadi tempat berprosesnya ide-ide kreatif secara bersama.
Sebagai bukti kualitas dan peranannya, Tubaba Art Festival telah masuk dalam daftar Karisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, dianggap sebagai salah satu event budaya unggulan di Indonesia. Dampak positif festival dapat terlihat dari meningkatnya apresiasi seni dan budaya, berkembangnya perekonomian lokal melalui UMKM, serta meningkatnya kunjungan wisatawan ke Tubaba.
Kini, Tubaba Art Festival bukan hanya milik masyarakat Lampung saja, namun telah menjadi panggung budaya terbuka yang mengundang dunia untuk merasakan kekayaan seni dan tradisi kita.